Cerpen IBNU HS
Ini benar-benar di luar kebiasaan. Keheningan yang memantul dalam
ruang-ruang kamar tidurnya bergetar sampai ke hatinya. Sudah menjelang
tengah malam. Berarti sudah sekitar dua jam pula ia meringkuk di
tempat tidurnya tanpa dapat memicingkan mata.
Telinganya mendengar dentingan dua belas kali jam dinding di luar
sana. Dan ia tetap terjaga. Padahal biasanya kalau ia meletakkan
kepalanya ke bantal setiap malam tidak akan lama ia terlelap. Wahai
Yang Maha Jaga, apa gerangan pertanda yang Kau ilhamkan padaku ini.
Demikianlah ia membatin.
Lalu ia bangkit dari tempat tidurnya, berjalan dan membuka pintu
kamarnya untuk kemudian menyeret kakinya ke belakang rumah. Mengambil
air wudhu dan kembali lagi ke kamarnya lalu mengambil kitab suci. Ia
berharap bisa memperoleh petunjuk, hikmah, dan ketenangan dengan
membaca kitab suci.
Dan tangannya terhenti ketika matanya tertumbuk pada nama salah satu
surah: An-Naml.